Rabu, 19 Desember 2018

LAPORAN CACAT GENETIKA


MAKALAH TENTANG CACAT GENETIKA
( DOWN SYNDROME )

Dosen pengampu  :  Hesty wahyuningsih, S.pd, M.pd

 





Di susun oleh  :  SUSI ANDIKA
  NPM                :   150300


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
TUNAS PALAPA LAMPUNG TENGAH
2018/2019



KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat memberikan kesehatan, kekuatan dan menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan tepat waktu. Oleh karena itu pada kesempatan kami ingin menyampaikan rasa terima kasih dalam penyelesaian makalah tentang " DOWN SYNDROM "
     Dalam penulisan makalah ini, Saya perlu bantuan, dorongan, dan senantiasa mendapat bimbingan serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya susi andika prody biologi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu HESTY WAHYUNINGSIH S.pd, M.pd.
    Dan saya menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini baik dalam penyajian materi maupun teknik penulisannya. Oleh sebab itu kami butuh kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan laporan ini di masa yang akan datang.


                                                            
                                                                                   

                                                Bandar Mataram, 10 Desember 2018







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................ii

BAB  I   PENDAHULUAN
1.1.   Latar belakang...................................................................

BAB  II  PEMBAHASAN
2.1.   Pengertian Down sindrme....................................................
2.2.   penyebab Down sindrome..................................................
         2.3.   Cara yang Dilakukan untuk mengatasi Down sindromae....

BAB  II  PENUTUP
3.1.   Kesimpulaan........................................................................

DAFTAR PUSTAKA










BAB  I
PENDAHULUAN
1.1.   Latar belakang
Down syndrome adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Kromosom itu terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan.Di dalam kromosom terdapat bahan genetik yang menentukan sifat-sifat seseorang.
Gangguan perkembangan dimasa anak-anak berpotensi terjadi pada usia 0-12 tahun. Pada dasarnya, tiap-tiap tahap perkembangan memiliki potensigangguanperkembanganyang berbeda beda,tergantunganpadafaseperkembangan yang dialami disetiap usia anak.
Masa anak merupakan dasar pembentukan fisik dan kepribadian pada masa berikutnya. Dengan kata lain, masa anak-anak merupakan masa emas mempersiapkan seorang individu mengahadapi tuntutan zaman sesuai potensinya. Jika terjadi gangguan perkembangan, apapun bentuknya, deteksi yang dilakukan sedini mungkin merupakan kunci penting keberhasilan program intervensi atau koreksi atas gangguan yang terjadi. Semakin dini gangguan perkembangan terdeteksi, semakin tinggi pula kemungkinan tercapainya tujuan intervensi.



 BAB  II   
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Down Syndrome
kelainan kromosom genetik paling umum,kondisi ini menyebabkan ketidak mampuan belajar pada anak.
Down Sindrom (mongoloid) adalah suatukondisi di mana materi genetik tambahan menyebabkan keterlambatan perkembangan anak, dan kadang mengacu pada retardasimental. Anak dengan down sindrom memiliki kelainan pada kromosom nomor 21 yang tidak terdiri dari 2 kromosom sebagaimana mestinya, melainkan tiga kromosom(trisomi 21) sehingga informasi genetika menjadi terganggu dan anak juga mengalami penyimpangan fisik. Dahulu orang-orang dengan down sindrom ini disebut sebagaipenderitamongolisme atau mongol. Istilah 2ini muncul karena penderita ini mirip dengan orang-orang Asia (oriental). Istilah sindrom ini seperti sudah usang, sehingga saat ini kita menggunakan istilah down sindrome.

2.2.   Penyebab Down sindrome
Penyebab down sindrome salah satunya adalah di karnakan wanita hamil di usia tua 35 tahun atau lebih saat memasuki masa kehamilan.
Dalam observasi ini Ibunya albi dulu menikah pada usia 30 thn.
kelainan yang tampak pada wajah,bentuk kepala yang mendatar pada bagian depan ( wajah )dan belakang,tulang kepala lebih kecil dari ukuran normal,telinga yang letaknya lebih rendah,hidung kecil,batang hidung tertekanke dalam, leher pendek dan lebar.
Kelainan fisik yang tampak pada penderita down syndrome meliputi anggota gerak,lengan dan tungkai lebih pendek,tangan pendek dan lebar ruas kedua jari kelingking yang pendek ,tangan otot yang lemah,kulit kering penuaan dini,tetapi biasanya di bawah nilai normal dan kelainan jantung bawaan.
 2.3.   Cara yang Dilakukan untuk mengatasi Down sindromae
Deteksi dini down sindrome dapat dilakukan pada saat kehamilan dengan cara mengambil cairan ketuban sampe ari ari atau pada pembuahan dari luar seperti bayi tabung sebelum hasil pembuahan di tambah kan ke rahim maka gen harus di periksa dulu.
pada penderita down sindrome pemeriksaan fisik lengkap perlu di lakukan untuk mendeteksi adanya kelainan organ yang mengancam ,seperti kelainan jantung bawaan,kelainan saluran cerna,dan kelainan tulang belakang, bagian leher harus segera ditangani.
Cara penanganan down syndrome
-melakukan fisioterapi yang artinya dapat meningkatkan kemandirian anak,karena down syndrome ini tidak pengobatan medis untuk retardasi mental yang berkaitan dengan down syndrome.









BAB  II
 PENUTUP
3.1.   Kesimpulaan

·         Gangguan perkembangan dimasa anak-anak berpotensi terjadi pada usia 0-12 tahun
·         Down Sindrom (mongoloid) adalah suatukondisi di mana materi genetik tambahan menyebabkan keterlambatan perkembangan anak, dan kadang mengacu pada retardasimental.
·         Penyebab down sindrome salah satunya adalah di karnakan wanita hamil di usia tua 35 tahun atau lebih saat memasuki masa kehamilan







Senin, 10 September 2018

laporan praktikum biologi


LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI




DISUSUN OLEH
Nama: Susi Andika
Prodi: Pendidikan Biologi
NPM: 1503002


Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan
Tunas Palapa
Lampung Tengah

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan laporan praktikum biologi ini. Dan juga saya berterima kasih pada Ibu Hesti Wahyuningsih S.Pd, M.Pd  selaku Dosen  yang telah memberikan tugas ini.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan laporan yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.



DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................................
Kata pengantar..........................................................................................
Daftar Isi..................................................................................................
Tujuan.....................................................................................................
Hasil Pengamatan ....................................................................................
Pembahasan.............................................................................................
A.   Burung Dara...................................................................................
Daftar Pustaka.................................................................................................
lampiran     



TUJUAN
1.     Tujuan praktikum
Dapat mengetahui organ dalam burung Dara
Dapat mengetahui alat reproduksi burung Dara

2.     Alat dan bahan
1 ekor burung Dara
Gunting
silet
Tissue
Bius 2 ampul
Jarum pentul
Suntikan
Sarung tangan
Alat penghitung waktu

3.     Cara kerja
Perlakukan burung Dara dengan baik.
Kemudian ambil alat bius beserta 1 set alat bedah kemudian lentangkan lah dan suntikkan ke hewan tersebut.
Setelah tidak berdaya, berikan jarum pentul pada kaki dan sayapnya, kemudian carilah lubang dekat dengan organ reproduksinya.
Dan kemudian lakukan pembedahan dengan gunting bedah pada saat pembedahan berlangsung hewan pada posisi terlentang dan tarik kulitnya hingga organ reproduksi terangkat.
Amati hewan tersebut dan gambarlah organ dalam burung Dara di laporan sementara.
Unggah laporan selanjutnya ke blog pribadi anda.
HASIL PENGAMATAN

1.      Burung di masukkan suntikan bius1 ampul selama 15 menit tidak bereaksi sama sekali.
2.      Cara kedua, di masukkan kembali 1 ampul biusan selama 10 menit baru lemas dan mengalami kejang-kejang lalu sudah tidak berdaya lagi dan pingsan.
3.      Merupakan burung Dara jantan, karena tidak memiliki indung telur
4.      Usia dara 2 bulan



PEMBAHASAN
A.   Burung Dara



Merpati dan dara termasuk dalam famili Columbidae atau burung berparuh merpati dari ordo Columbiformes, yang mencakup sekitar 300 spesies burung kerabat pekicau. Dalam percakapan umum, istilah "dara" dan "merpati" dapat saling menggantikan. Dalam praktik ornitologi, terdapat suatu kecenderungan "dara" digunakan untuk spesies yang lebih kecil dan "merpati" untuk yang besar, namun hal ini tidak secara konsisten diterapkan, dan secara historis nama umum untuk burung-burung tersebut memiliki banyak variasi antara istilah "dara" dan "merpati." Famili ini terdapat di seluruh dunia, namun varietas terbesar terdapat di Indomalaya dan Ekozona Australasia. Dara dan merpati muda disebut "squabs."
Merpati dan dara adalah burung berbadan gempal dengan leher pendek dan paruh ramping pendek dengan cere berair. Spesies yang umumnya dikenal sebagai "merpati" adalah merpati karang liar, umum digunakan di banyak kota.
Dara dan merpati membangun sangkarnya dari ranting dan sisa-sisa lainnya, yang ditempatkan di pepohonan, birai, atau tanah, tergantung spesiesnya. Mereka mengerami satu atau dua telur, dan kedua induknya sangat memedulikan anaknya, yang akan meninggalkan sangkarnya setelah 7 hingga 28 hari.[1] Dara makan biji, buah dan tanaman. Tidak seperti kebanyakan burung lainnya (namun lihat juga flamingo), dara dan merpati menghasilkan "susu tembolok." Kedua jenis kelamin menghasilkan zat bernutrisi tinggi ini untuk memberi makan anaknya.
Hubungan dengan manusia
Merpati sering diapakai sebagai lambang perdamaian oleh manusia dan sering digambarkan sedang memegang daun zaitun, menurut catatan dahulu merpati pernah dipakai untuk mengirim surat dengan mengikatkan surat di kakinya.



Famili Columbidae
Dara zamrud, Chalcophaps indica, asli wilayah tropis Asia bagian selatan dan Australia
  • SubFamili Belum Diketahui – Sayap perunggu dan kerabatnya
    • Genus Turtur – Dara-kayu Afrika (5 spesies; sementara ditempatkan di sini)
    • Genus Oena – Dara Namaqua (sementara ditempatkan di sini)
    • Genus Chalcophaps

  • SubFamili Leptotilinae – Zenaidin dan dara-puyuh
  • SubFamili Columbininae – Dara-tanah Amerika
  • SubFamili Belum Diketahui – Dara tanah Indopasifik
  • SubFamili Otidiphabinae – Merpati sempidan
  • SubFamili Didunculinae – Merpati paruh-gigi
  • SubFamili Gourinae – Merpati mahkota
    • Genus Goura (3 spesies)
  • SubFamili Belum Diketahui ("Treroninae") – Dara buah dan dara hijau dan merpati raja
  • SubFamili Raphinae – Dodo dan kerabatnya
  • Penempatan tak diketahui



DAFTAR PUSTAKA



LAMPIRAN